Senin, 29 April 2013
Kamis, 11 April 2013
12.02.00
HIMA PKn FIS UNNES
1 comment
Assalamualaikum wr.wb. Selamat malam bapak/ibu
Kami dari panitia Bulan Pancasila ingin memberitahukan bahwa untuk pendaftaran olimpiade pancasila dan UUD 1945 dapat dikirim ke email pkn.olimpiade@yahoo.com
Mohon maaf untuk kekeliruan dalam penulisan alamat email dipetunjuk pelaksanaan yang kami berikan
Terimakasih...
Kami dari panitia Bulan Pancasila ingin memberitahukan bahwa untuk pendaftaran olimpiade pancasila dan UUD 1945 dapat dikirim ke email pkn.olimpiade@yahoo.com
Mohon maaf untuk kekeliruan dalam penulisan alamat email dipetunjuk pelaksanaan yang kami berikan
Terimakasih...
11.43.00
HIMA PKn FIS UNNES
No comments
I.
GENERAL
A.
PENDAHULUAN
Di tengah arus
global yang tergambar dalam wujud globalisasi baru-baru ini, muncul isu
“kemandirian bangsa” yang bukan hanya menjadi persoalan penting, tetapi
sekaligus merupakan suatu kebutuhan bagi bangsa Indonesia. Setidaknya ada beberapa
perspektif yang dapat diajukan tentang kemandirian bangsa Indonesia, termasuk
oleh pemuda.
Mendiang
Presiden Soekarno misalnya memaknai kemandirian bangsa dalam apa yang
disebutnya sebagai “Tri Sakti” yakni berkedaulatan di bidang politik, berdikari
di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Begitupun dengan
pemimpin Indonesia yang sejak awal kepemimpinannya terus memacu semangat
kemandirian bangsa, agar kita dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain di
dunia, yang dari aspek peradaban dan ilmu pengetahuan sudah lebih dulu maju.
Kemandirian
bangsa tentu saja menjadi atensi dari semua elemen bangsa khususnya pemuda
sebagai pengemban masa depan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemuda
memiliki peranan sejarah yang penting dan berkelanjutan dalam perjalanan
kehidupan berbangsa. Mengingat peranan dan posisinya yang strategis dalam
konfigurasi kehidupan kebangsaan, sudah sepatutnya pemuda dipandang sebagai
aset sosial bangsa yang strategis. Secara kuantitatif, jumlah pemuda Indonesia
hampir mencapai 40 persen dari total 250 juta penduduk Indonesia atau sekitar
80 juta jiwa. Sedangkan secara kualitatif, pemuda pun memiliki talenta dan
kapasitas yang cukup memadai untuk menjalankan tugas-tugas kepeloporan dalam
pembangunan nasional, demi menuju pencapaian kemandirian bangsa.
Langganan:
Postingan (Atom)